Kamis, 05 Juni 2008

BPPT Sudah Menjajal Satu Jeriken Blue Energy

JAKARTA, SENIN - Balai Termodinamika, Motor, dan Proposi milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menerima satu jeriken bahan bakar yang disebut-sebut blue energy dari Masyarakat Indonesia Bersatu (MIB) dan kemudian menindaklanjutinya dengan riset unjuk kerja dan uji emisi gas buang pada kendaraan bermotor diesel, yaitu Panther Touring 2,5 liter dengan menggunakan bahan bakar tersebut.
"Bahan itu kami analisis di laboratorium untuk tahu komponen dan nilai bakar untuk mengenali betul itu apa. Dalam pemeriksaan itu, kami memakai standar yang baku untuk solar," ujar Menneg Ristek Kusmayato Kadiman di Jakarta, Senin (2/6).
Pengujian tersebut menggunakan standar internasional ECE R-24 dan ECE R-83 untuk emisi gas buang. Hasil uji kemudian dibandingkan dengan hasil uji pada kendaraan yang sama yang menggunakan bahan bakar solar reguler dan pertadex produksi PT Pertamina.
Memang hasil pengujian di antara keduanya tidak terlalu berbeda. Hanya sedikit perbaikan kekuatan pada kecepatan rendah, namun terjadi penurunan pada kecepatan tinggi. Selain itu, rata-rata emisi gas buang yang dihasilkan oleh blue energy terletak di antara solar reguler dan pertadex dengan perbaikan partikulat pada kecepatan rendah (urban cycle).
"Setelah disimulasikan pada Isuzu Panther, Panther-nya hidup dan seolah-olah jalan (karena simulasi). Kinerjanya tidak banyak berbeda dengan solar yang kami kenal," ujar Kusmayanto. Namun, baik Kusmayanto dan Prawoto tidak memastikan apakah isi jeriken tersebut adalah blue energy yang sebenarnya. Sebelumnya telah dijelaskan oleh para peneliti BPPT, proses riil produksi blue energy masih merupakan misteri.

Tidak ada komentar:

Play This Game!!!

Play Ping Pong Game!!!